Tuesday, July 17, 2012

watashi....

Aku pernah diberi tahu, kalau ingin menulis, mulailah dengan menuliskan tentang dirimu sendiri. Percayalah, aku sudah mencobanya. Aku menulis hal-hal yang kualami sendiri, seperi menulis diari. Tapi entah kenapa rasanya aneh. Ya, aneh. Menceritakan tentang diriku sendiri dan membacanya kembali terdengar konyol buatku. Oooh, kalian tidak akan percaya sekonyol apa itu bagiku.

Jadi, aku mengganti hal itu dengan mulai menuliskan khayalanku. Yup, kali ini berjalan dengan lumayan baik. Karena ini hanya imajinasi dan aku tidak secara langsung mengalaminya, aku bisa menulis dengan senang hati.

Lalu masalah lain muncul. Karena aku terlalu sering menghayal, aku mulai iri dengan imajinasiku sendiri. Memang ini terdengar gila, bahkan buatku sendiri. Sungguh, betapa gilanya aku ini. Bisa-bisanya iri dengan hal yang tak nyata. Tapi itulah yang aku rasakan.

Well, sekarang aku sudah bisa mengontrol 'kegilaan'ku itu. Yaaah... Aku dipaksa sadar sepenuhnya bahwa imjinasi akan menjadi nyata kalau aku berusaha untuk mewujudkannya. Bila yang kulakukan hanya membayangkannya saja, siapapun tau hal itu tidak akan pernah terjadi. Kalau aku mau impianku jadi nyata, aku harus bekerja keras untuk itu

Menurut kalian gimana?

Greetings


Good morning! Wah, pagi ini cerah sekali! Ayo semangat! Jangan kalah dari langit yang selalu tersenyum cerah! Eh, jam segini masih dihitung pagi nggak?
Pagi-pagi begini emang paling enak dengerin lagu yang bersemangat sambil ikutan nyanyi juga! Playlist hari ini adalah Share The World (Tohoshinki), Fiesta (+Plus), dan Go! (Flow). Hehehe.... Setelah mendengarkan lagu ini, aku yakin bisa lebih bersemangat dari biasanya! C’mon guys! Temukan semangat pagi harimu sekarang!
Okeh, sekarang aku siap menyusun khayalan lagi di kepalaku. Tunggu cerita berikutnya, ya?

Monday, July 16, 2012

Aku, langit senja, dan imajinasi

Yahoooo! Konbanwa minna~ I'm here again!

Yah, sudah terlalu lama tidak menulis sampai-sampai aku lupa. Gomennasai nee... =="
Tapi tenang saja! Berkat itu aku jadi menumpuk terlalu banyak cerita di kepalaku (fufufu.... terimalah iniii!)

Yak, imajinasi: ON. Nah, karena tadi pagi aku terpesona sama Usui Takumi(lagi), aku mau bikin cerita sama dia aja deh *loh. Misaki-chan, maafkan aku!

Judul ceritanya: Kalau Usui Takumi ada di dunia nyata....

Hem hem.... Yang suka nonton Kaichou wa Maid-sama--terutama para cewek--pasti pernah deh berharap kalau Usui bisa ditarik keluar dari layar (misalnya aku). Kenapa ya? Ah, pasti gara-gara wajah gantengnya itu! Tidak, tidak.... Pasti karena dia serba bisa kan? Atau jangan-jangan dua-duanya?! Hahaha... Tentu saja!
Dan di tengah imajinasi tingkat tinggiku ini, cahaya yang sangat terang tiba-tiba muncul di depanku! Apa-apaan ini?! Aku refleks menutup mata dan menghalanginya dengan tanganku. Untunglah, sejenak kemudian cahaya itu perlahan menghilang. Dan di tempat cahaya tadi muncul, ada sosok yang sepertinya sangat kukenal! Aku menunggu dengan sabar karena sosok itu masih membelakangiku. Tapi rambut emas itu kenapa sangat nggak asing ya?

Nah loh! Kok sosok itu makin lama makin mirip sama Usui Takumi, ya? Masa saking hebatnya daya imajinasiku dia bisa muncul di dunia nyata sih? Tapi kan nggak mungkin ada cowok yang semirip itu sama Usui Takumi! Ya ampun! Kalo bener pun ada cowok kayak gitu, nggak mungkin kan dia tiba-tiba muncul di depan mataku! Ini pasti mimpi! Kupejamkan mataku dan menggeleng kuat-kuat. Ayo, bangunlah! Mimpinya terlalu nyata untuk disebut mimpi!

Kubuka mataku. Yosh, sepertinya tadi memang mimpi. Tidak ada sosok Usui-look-alike itu lagi di depan--"AAAAAH!!!!" teriakku sekeras-kerasnya. Masih ada! Dia masih ada! Dan dia ternyata sudah duduk di sampingku dari tadi dan berusaha menegurku! Dan lagi kalau dilihat dari dekat, dia GANTENG BANGET! Ah, mata hijaunya berkilau indah seperti zamrud. Aku jadi penasaran mau megang rambutnya. Pingin ngebuktiin kata-kata Misaki soal rambut Usui yang ternyata lembut~

Tiba-tiba saja Usui-look-alike itu berdiri sambil mengulurkan sebelah tangannya padaku. Karena kepalaku masih dikendalikan oleh refleks, yah, aku refleks menyambut uluran tangannya. Uuh... Siapa sangka tangannya begitu lembut meskipun genggamannya kuat. Tanpa sadar aku sudah berada di tengah-tengah kerumunan manusia. Ngg, mungkin lebih tepat kalau kubilang "berada di tengah-tengah kerumunan cewek-cewek" yang sepertinya niat banget membunuhku dengan tatapan mereka. Apa? Kenapa? Apa salahku?! Aku tau aku cantik, tapi jangan marah dong! *eh

Tapi sepertinya dugaanku salah. Kenapa? Karena segera setelah aku ngumpet di belakang Usui-look-alike itu, tatapan mata mereka berubah jadi tatapan ya-ampun-ada-cowok-ganteng-di-depan-aku! Okeh, aku paham sekarang. Mereka mau membunuhku gara-gara AKU ada DISAMPING si ganteng yang sedang mereka kagumi. Mungkin bagi mereka aku ini sampah yang mengganggu pemandangan indah itu. Kurang ajar mereka!

Tanpa diduga-duga, si Usui-look-alike itu menarikku keluar dari gerombolan pembunuh itu. Tentu saja mereka mengejar! Memangnya mereka akan melepaskan si Usui-look-alike semudah itu? Lagipula, mereka sepertinya masih mengincar nyawaku karena bisa sedekat ini sama si ganteng yang mereka kejar. Oh, ayolah! Sudah saatnya kalian menerima kenyataan bahwa si Usui-look-alike ini menyukaiku! Kalian figuran sebaiknya menyerah saja! Bagaimanapun, akulah yang akan mendapatkannya, tau! :p

Ehem....! Lihat kan apa kataku barusan? AKU yang menang! Kami berhasil kabur dari gerombolan itu dengan susah payah. Si Usui-look-alike kemudian mengajakku duduk sambil melihat matahari terbenam. Oh, warna jingga yang indah. Mengagumkan.... Aku belum pernah melihat matahari terbenam seindah ini sebelumnya. Saat aku melirik Usui-look-alike, dia sedang tersenyum. Senyum yang menawan. Senyum yang membuatku tak bisa menoleh ke arah lain. Senyum yang mengunci pandanganku padanya. Senyum yang ditujukan untukku. Bayangkan!! Aku yang selama ini berlum pernah disenyumin sama cowok manapun yang kusuka, tiba-tiba mendapat senyum dari cowok keren yang rasanya too good to be true. Kekagumanku pada matahari terbenam baru saja teralihkan pada senyumannya yang menenangkan itu.

Cowok itu membuka mulutnya. Lalu serangkai kata meluncur keluar, "Arigatou gozamashita, Ojousama. Kimi no okage de, kyou wa watashi ni totte saikou no hi to natte imasu." (Terima kasih, Nona. Berkatmu, hari ini telah menjadi hari terbaik untukku) Terpana, aku hanya diam dan memandanginya. Kuserap dan kurekam baik-baik kalimat tadi. Sayang sekali aku nggak bisa membalas kata-katanya. Aku terlalu syok, saudara-saudara sekalian! Belum lagi pulih, ia kembali berkata, "Itsuka mata aeru to negatte..." (Kuharap bisa bertemu lagi denganmu)

Setalah berkata begitu, cahaya itu muncul kembali dari balik tubuhnya. Untuk terakhir kalinya, Usui-look-alike menggenggam tanganku dan tersenyum keren. Kuabadikan senyum itu dalam hatiku. Agar aku tidak melupakan cowok yang pernah berada di hadapanku ini. Cowok yang dalam beberapa saat saja membuatku jatuh cinta padanya. Perlahan, tangan yang menggenggamku itu memudar. AAAH! Bodoh! Bisa-bisanya aku lupa! "Namae! Anata no namae o oshiete!" teriakku. Usui-look-alike itu kembali tersenyum. "Warui kedo, sore wa himitsu desu." (Sayang sekali, itu rahasia)

Dan begitulah soreku yang romantis berakhir. Aku memang tidak mendapatkan namanya, tapi paling tidak aku memiliki kenangan bersama cowok itu.

THE END~ Owari, ceritanya sampe situ aja. Ah, mohon maaf kalo ada kata-kata yang salah xD

Jaa, bye bye~