Monday, July 16, 2012

Aku, langit senja, dan imajinasi

Yahoooo! Konbanwa minna~ I'm here again!

Yah, sudah terlalu lama tidak menulis sampai-sampai aku lupa. Gomennasai nee... =="
Tapi tenang saja! Berkat itu aku jadi menumpuk terlalu banyak cerita di kepalaku (fufufu.... terimalah iniii!)

Yak, imajinasi: ON. Nah, karena tadi pagi aku terpesona sama Usui Takumi(lagi), aku mau bikin cerita sama dia aja deh *loh. Misaki-chan, maafkan aku!

Judul ceritanya: Kalau Usui Takumi ada di dunia nyata....

Hem hem.... Yang suka nonton Kaichou wa Maid-sama--terutama para cewek--pasti pernah deh berharap kalau Usui bisa ditarik keluar dari layar (misalnya aku). Kenapa ya? Ah, pasti gara-gara wajah gantengnya itu! Tidak, tidak.... Pasti karena dia serba bisa kan? Atau jangan-jangan dua-duanya?! Hahaha... Tentu saja!
Dan di tengah imajinasi tingkat tinggiku ini, cahaya yang sangat terang tiba-tiba muncul di depanku! Apa-apaan ini?! Aku refleks menutup mata dan menghalanginya dengan tanganku. Untunglah, sejenak kemudian cahaya itu perlahan menghilang. Dan di tempat cahaya tadi muncul, ada sosok yang sepertinya sangat kukenal! Aku menunggu dengan sabar karena sosok itu masih membelakangiku. Tapi rambut emas itu kenapa sangat nggak asing ya?

Nah loh! Kok sosok itu makin lama makin mirip sama Usui Takumi, ya? Masa saking hebatnya daya imajinasiku dia bisa muncul di dunia nyata sih? Tapi kan nggak mungkin ada cowok yang semirip itu sama Usui Takumi! Ya ampun! Kalo bener pun ada cowok kayak gitu, nggak mungkin kan dia tiba-tiba muncul di depan mataku! Ini pasti mimpi! Kupejamkan mataku dan menggeleng kuat-kuat. Ayo, bangunlah! Mimpinya terlalu nyata untuk disebut mimpi!

Kubuka mataku. Yosh, sepertinya tadi memang mimpi. Tidak ada sosok Usui-look-alike itu lagi di depan--"AAAAAH!!!!" teriakku sekeras-kerasnya. Masih ada! Dia masih ada! Dan dia ternyata sudah duduk di sampingku dari tadi dan berusaha menegurku! Dan lagi kalau dilihat dari dekat, dia GANTENG BANGET! Ah, mata hijaunya berkilau indah seperti zamrud. Aku jadi penasaran mau megang rambutnya. Pingin ngebuktiin kata-kata Misaki soal rambut Usui yang ternyata lembut~

Tiba-tiba saja Usui-look-alike itu berdiri sambil mengulurkan sebelah tangannya padaku. Karena kepalaku masih dikendalikan oleh refleks, yah, aku refleks menyambut uluran tangannya. Uuh... Siapa sangka tangannya begitu lembut meskipun genggamannya kuat. Tanpa sadar aku sudah berada di tengah-tengah kerumunan manusia. Ngg, mungkin lebih tepat kalau kubilang "berada di tengah-tengah kerumunan cewek-cewek" yang sepertinya niat banget membunuhku dengan tatapan mereka. Apa? Kenapa? Apa salahku?! Aku tau aku cantik, tapi jangan marah dong! *eh

Tapi sepertinya dugaanku salah. Kenapa? Karena segera setelah aku ngumpet di belakang Usui-look-alike itu, tatapan mata mereka berubah jadi tatapan ya-ampun-ada-cowok-ganteng-di-depan-aku! Okeh, aku paham sekarang. Mereka mau membunuhku gara-gara AKU ada DISAMPING si ganteng yang sedang mereka kagumi. Mungkin bagi mereka aku ini sampah yang mengganggu pemandangan indah itu. Kurang ajar mereka!

Tanpa diduga-duga, si Usui-look-alike itu menarikku keluar dari gerombolan pembunuh itu. Tentu saja mereka mengejar! Memangnya mereka akan melepaskan si Usui-look-alike semudah itu? Lagipula, mereka sepertinya masih mengincar nyawaku karena bisa sedekat ini sama si ganteng yang mereka kejar. Oh, ayolah! Sudah saatnya kalian menerima kenyataan bahwa si Usui-look-alike ini menyukaiku! Kalian figuran sebaiknya menyerah saja! Bagaimanapun, akulah yang akan mendapatkannya, tau! :p

Ehem....! Lihat kan apa kataku barusan? AKU yang menang! Kami berhasil kabur dari gerombolan itu dengan susah payah. Si Usui-look-alike kemudian mengajakku duduk sambil melihat matahari terbenam. Oh, warna jingga yang indah. Mengagumkan.... Aku belum pernah melihat matahari terbenam seindah ini sebelumnya. Saat aku melirik Usui-look-alike, dia sedang tersenyum. Senyum yang menawan. Senyum yang membuatku tak bisa menoleh ke arah lain. Senyum yang mengunci pandanganku padanya. Senyum yang ditujukan untukku. Bayangkan!! Aku yang selama ini berlum pernah disenyumin sama cowok manapun yang kusuka, tiba-tiba mendapat senyum dari cowok keren yang rasanya too good to be true. Kekagumanku pada matahari terbenam baru saja teralihkan pada senyumannya yang menenangkan itu.

Cowok itu membuka mulutnya. Lalu serangkai kata meluncur keluar, "Arigatou gozamashita, Ojousama. Kimi no okage de, kyou wa watashi ni totte saikou no hi to natte imasu." (Terima kasih, Nona. Berkatmu, hari ini telah menjadi hari terbaik untukku) Terpana, aku hanya diam dan memandanginya. Kuserap dan kurekam baik-baik kalimat tadi. Sayang sekali aku nggak bisa membalas kata-katanya. Aku terlalu syok, saudara-saudara sekalian! Belum lagi pulih, ia kembali berkata, "Itsuka mata aeru to negatte..." (Kuharap bisa bertemu lagi denganmu)

Setalah berkata begitu, cahaya itu muncul kembali dari balik tubuhnya. Untuk terakhir kalinya, Usui-look-alike menggenggam tanganku dan tersenyum keren. Kuabadikan senyum itu dalam hatiku. Agar aku tidak melupakan cowok yang pernah berada di hadapanku ini. Cowok yang dalam beberapa saat saja membuatku jatuh cinta padanya. Perlahan, tangan yang menggenggamku itu memudar. AAAH! Bodoh! Bisa-bisanya aku lupa! "Namae! Anata no namae o oshiete!" teriakku. Usui-look-alike itu kembali tersenyum. "Warui kedo, sore wa himitsu desu." (Sayang sekali, itu rahasia)

Dan begitulah soreku yang romantis berakhir. Aku memang tidak mendapatkan namanya, tapi paling tidak aku memiliki kenangan bersama cowok itu.

THE END~ Owari, ceritanya sampe situ aja. Ah, mohon maaf kalo ada kata-kata yang salah xD

Jaa, bye bye~

4 comments:

  1. waaaaaah~ kau berbakat keiko-ssi!! aku dari dulu selalu ingin bisa membuat tulisan seperti mu! tulisanmu real, tanpa topeng ^^

    ReplyDelete
    Replies
    1. arigatou~ kalau boleh dibilang, ini berkat kolaborasi hobiku: menghayal dan nonton anime plus mendengarkan lagu. Thanks yaa pujiannya. Kamu pasti bisa! :D

      Delete
  2. iya menulis itu modal utamanya adalah mengkyahal. jd tingkatkanlah imajinasimu^^

    ReplyDelete
  3. imajinasiku sudah terlalu tinggi deh kayaknya ==" ehm, begini saja sudah pas

    ReplyDelete